Rabu, 21 Desember 2011

Contoh Modul Pembelajaran


kali ini saya ingin berbagi, contoh modul pembelajaran yang dulu pernah saya susun buat ambil data tugas skripsi. ini memang tidak 100% saya share ke blog, karena alasan tertentu. tetapi mungkin bisa sedikit membantu, walaupun jauh dari kesempurnaan. mg2 bermanfaat....


EKOSISTEM
Apakah ekosistem itu?
Menurut Dzaki Ramli (1989: 17), ekosistem merupakan suatu kesatuan antara organisme-organisme dengan lingkungan abiotik lain yang akan saling mempengaruhi sehingga menghasilkan suatu sistem yang stabil dimana terjadi pertukaran materi di antara makhluk hidup dan lingkungannya. Menurut Soemarwoto (1985) bahwa ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Nah, dalam ekosistem pasti kalian pernah mendengar istilah-istilah yang sering kita jumpai di lingkungan.
sebelum kalian melanjutkan materi berikutnya, coba ingat lagi istilah-istilah dalam ekosistem berikut ini:

Berikut ini istilah-istilah ekosistem, carilah apa pengertiannya:
1)      Produsen 
2)      Konsumen 
3)      Dekomposer
4)   Rantai Makanan (Food Chain)
5)   Jaring-jaring Makanan (web chain)
6)   Habitat
7)   Komunitas
8)   Individu
9)   Populasi
 
  1. KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM
Segala sesuatu yang menyusun suatu ekosistem dinamakan komponen ekosistem. Para ahli mengemukakan ada dua komponen utama dalam ekosistem:
  1. Komponen abotik (non living) dan,
  2. Komponen biotik atau makhluk hidup.
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh besar terhadap ekosistem itu sendiri. Komponen abiotik berpengaruh terhadap komponen biotik. Bila komponen abiotik berubah maka akan terjadi perubahan komponen biotik. Misalnya, dalam air sungai yang tercemar limbah akan berpengaruh pada keberadaan plankton yang hidup di sungai tersebut, bila jumlah plankton berkurang maka hewan-hewan seperti ikan yang menggunakan plankton sebagai makanannya pun akan berkurang, begitu seterusnya akan berakibat pula pada manusia. Ada dua faktor utama dalam komponen abiotik, yaitu faktor fisik dan faktor kimiawi.

Ekosistem Perairan
 
Ekosistem perairan air tawar dibagi menjadi dua jenis, yaitu ekosistem air mengalir (lotik) dan ekosistem air tergenang (lentik).
Berdasarkan bentuk kehidupannya organisme perairan dibagi menjadi:
  1. Bentos, yaitu kelompok organisme yang mendiami dasar perairan. Organisme ini mungkin hidup melekat di bau atau membenamkan diri di dalam endapan.
  2. Perifiton, yaitu organisme baik tanaman atau hewan yang menonjol dari dasar.
  3. Plankton, yaitu organisme mengapung yang gerakannya mengikuti arus. Terdiri dari fitoplankton dan zooplankton.
  4. Nekton, yaitu organisme yang dapat berenang karena kemauan sendiri misalnya ikan.
  5. Neuston, yaitu organisme yang berenang atau beristirahat dipermukaan.

Ekosistem danau ditandai oleh adanya bagian perairan yang dalam sehingga tumbuh-tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini. Berbeda dengan ekosistem kolam yang tidak dalam (kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua  bagian perairan.
Danau yang luas seperti danau Toba di Sumatra dapat berombak karena memungkinkan angin untuk bertiup di sepanjang permukaan air yang luas sehingga menciptakan ombak itu. Danau terjadi karena glacier, tanah longsor yang membendung lembah, pelarutan mineral tertentu dalam tanah sehingga permukaan tanah menurun membentuk cekungan. Danau juga dapat dibentuk oleh kawah gunung api yang sudah mati atau gobah yang terbentuk di pinggir laut.

Ekosistem danau mempunyai tiga zona yakni:
1.     Zona litoral, yakni bagian yang dangkal di mana sinar matahari dapat menembus sampai ke dasar perairan;
2.     Zona limnetik, yakni bagian perairan yang terbuka yang terlalu dalam untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan berakar, tetapi masih memungkinkan sinar matahari menembus lapisan ini untuk digunakan fotosintetis tumbuh-tumbuhan air; dan
3.    Zona atau lapisan profundal, yakni lapisan di bawahnya di mana sinar matahari tidak tidak dapat menembus.
Zona-zona limnetik dan profundal tidak terdapat pada ekosistem kolam. Pada zona litoral hidup tumbuhan apung (terutama fitoplankton) dan tumbuhan berakar. Banyak kelompok hewan hidup di zona ini. Pada zona limnetik hidup fitoplankton dan zooplankton seperti di atas, ganggang hijau dan hijau biru, Copepoda, Cladocera dan banyak lagi. Sebagian besar ikan hidup di zona ini. Pada lapisan profundal hidup bakteri anaerobik dan fungsi, cacing nematoda, keong dan beberapa jenis ikan.
Waduk-waduk yang dibangun oleh manusia seperti waduk Ir. Sutami, Jatiluhur dan Saguling merupakan danau buatan. Danau-danau ini banyak digunakan untuk budidaya ikan dengan karamba. Pada saat-saat tertentu terjadi kematian ikan secara massal, dan sedang diteliti penyebabnya.
Dari perspektif ekologis, lautan dapat dibagi-bagi menjadi daerah neritik diatas paparan benua (continental shelf) dan kedalaman-kedalaman oseanik atau laut (oceania depths) yang terletak setelah paparan benua yang relatif dangkal. Bagian daerah neritik yang terletak di lepas pantai disebut zona litoral. Karena arusnya dan penetrasi sinar matahari penuh yang dimungkinkan oleh kedangkalannya, zona litoral sangat kaya akan hewan dan tumbuhan. Lebih dekat lagi dengan pantai daripada zona litoral adalah zona antarpasang (intertidal zone, zona pasang surut), yang terjadi secara periodik tertutup oleh air saat pasang naik dan terbuka saat pasang surut. Kedalaman-kedalaman laut dibagi menjadi zona pelagik yang kaya plankton dan zona abisal yang lebih dalam lagi.

2.     ALIRAN ENERGI

Makhluk hidup pasti memerlukan materi dan energi. Tiap-tiap makhluk hidup memiliki kebutuhan materi dan energi yang tidak sama.
Suatu organisme yang berada dan dekat permukaan bumi ini terus menerus menerima sinar matahari dan radiasi panas bergelombang panjang dari permukaan matahari tersebut. Faktor-faktor biotik dan abiotik ini mempengaruhi iklim lingkungan (temperatur, penguapan air, gerakan udara, dan air), tetapi hanya sedikit dari bagian radiasi penyinaran matahari yang dapat diubah oleh proses fotosintesis menjadi energi bagi komponen-komponen biotik pada suatu ekosistem.
Keanekaragaman dalam kehidupan pada ekosistem tergantung pada aliran tenaga dari makhluk hidup yang satu pada makhluk hidup lainnya dimana materi ini beredar di dalam ekosistem. Energi dari sinar matahari yang tersimpan dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dipergunakan sebagai tenaga bagi kehidupan dan dipakai organisme hanya sekali saja dan kemudian diubah menjadi bahan dan diradiasikan kembali ke dalam ekosistem. Dengan kata lain, air, karbon, nitrogen, dan material lainnya yang membentuk komposisi makhluk hidup dipakai terus menerus. Aliran dan sirkulasi tenaga dari materi ini merupakan dua asas penting dalam ekologi dan digunakan secara seimbang pada seluruh lingkungan dan semua organisme, termasuk manusia.
Energi bergerak melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai (jaring-jaring) makanan, di mana terdapat yang memakan, yang dimakan, dan kombinasi keduanya.
Contoh1: seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin digerogoti oleh spesies-spesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan fungi, sehingga bagian-bagian bangkai yang tidak dapat dimakan oleh burung bangkai dan gagak menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain dalam komunitas.
3.     SIKLUS BIOGEOKIMIA

Penyusun komponen biotik dan abiotik pasti terkandung unsur kimia. Hal itu cenderung akan membentuk daur di alam dengan pola khusus: lingkungan - organisme - lingkungan, dan daur ini dikenal sebagai daur biogeokimia.
Seiring diteruskannya energi dalam rantai makanan dari satu mata rantai ke mata rantai yang lain, kapasitasnya yang berguna untuk kerja makin berkurang sesuai dengan hukum kedua termodinamika. Panas yang terbuang pada setiap transformasi. 
Pada penghujung rantai makanan, hanya sedikit energi yang tersisa, atau malah tidak sama sekali, sehingga tak mungkin terjadi pendauran ulang (recycling). Di sisi lain, tidak ada zat yang hilang saat diteruskan dari satu komponen ke komponen lain dalam ekosistem, lewatnya molekul-molekul organik dan unit-unit unsurnya sepanjang rantai makanan dapat diistilahkan sebagai suatu siklus atau daur. 
Pada umumnya, ahli-ahli ekologi mengikuti atom-atom spesifik melalui suatu siklus, misalnya karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta nasib-nasib yang dialami atom-atom tersebut saat melalui rantai makanan, masuk ke lingkungan lalu kembali lagi ke dalam komunitas.
  • Sumber :
1.     Eko Setyaningsih. 2007. Sains Biologi X SMA/ MA. Jakarta: Sinar Grafika
2.   Slamet Prawirohartono & Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1 SMA/ MA Kelas X. Jakarta: PT Bumi Aksara. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar