Sabtu, 24 Desember 2011

Sifat-sifat Benda Gas - Tekanan Udara

 Masih ingatkah kalian dengan sifat-sifat udara? Berikut ini salah satu sifat udara (benda gas), yaitu:
"Tekanan udara menekan ke segala arah, dan juga dari dasar (bawah) ke atas".

Keseimbangan Kekuatan
Tekanan atmosfer ditentukan oleh berat udara yang berada di atas kita, dan yang menekan segala sesuatu yang dijumpai di permukaan bumi. Maka, mengapa ia tidak pernah menabrak kita? Hal itu terjadi karena tubuh manusia mempunyai banyak permukaan yang padanya tekanan udara disebarkan dalam arah yang berlainan, dan yang paling penting, karena di dalam tubuh kita seperti tubuh semua binatang dan benda, ada udara yang menekan ke luar untuk mengimbangi tekanan atmosfer.
Disebabkan oleh keseimbangan kekuatan (gaya) inilah maka kita dapat menahan tekanan atmosfer yang menekan tubuh kita.
"Tekanan atmosfer memberikan tekanan secara merata pada setiap tubuh dan benda. Ia diimbangi oleh tekanan udara di dalam tubuh dan benda itu sendiri"


Variasi Tekanan
Tekanan atmosfer di gunung lebih kecil dibanding tekanan atmosfer di atas permukaan laut. Makin tinggi tempat, makin tipis  lapisan udara di atasnya yang karena itu memberikan tekanan atmosfer lebih kecil. Hal yang sama berlaku pula pada air. Makin dalam kamu masuk ke dalam air, makin berat bobot air yang dirasakan pada tubuh.
Tekanan atmosfer juga berubah tergantung pada suhunya (udara panas lebih ringan daripada udara dingin) dan kelembabannya. Udara yang mengandung uap air lebih berat ketimbang udara kering. Karena variasi tekanan ini kita harus menggunakan suatu alat untuk mengukur tekanan atmosfer, misalnya barometer dan altimeter

barometer        
altimeter

  • Barometer : alat untuk mengukur tekanan atmosfer dan dengan demikian meramalkan perubahan keadaan cuaca.
  • Altimeter : alat yang digunakan untuk memperkirakan tinggi, dengan cara memperbandingkan perbedaan tekanan atmosfer
sumber : Ensiklopedi Eksperimen Sains Lengkap (Udara dan Air), Tim Listafariska, Jakarta, 2006.

Kamis, 22 Desember 2011

Membuat Sumur yang Baik

 SYARAT-SYARAT MEMBUAT SUMUR YANG BAIK

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Selain untuk minum dan memasak, air juga digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian, menyiram tanaman, memelihara ikan, mengairi sawah dan lain-lain. Selain bersih air yang kita gunakan juga harus menyehatkan.
Sumber air harus dijaga, diawasi, dirawat, dan diperhatikan dengan bena. Tujuannya agar air yang dihasilkan dapat selalu terjamin kebersihannya.
Jika hendak membuat sumur yang benar dan baik, maka perhatikan hal-hal berikut:
1.       Jarak sumur dengan WC
Jarak yang ideal antara sumur dengan WC (septitank) paling sedikit berjarak 10 meter. Karena jika berdekatan dikhawatirkan sumer bisa menyerap air WC. Air WC banyak mengandung bakteri. Jika hal itu terjadi, maka air sumur yang kita minum bisa menyebabkan sakit perut dan diare.
2.       Sumur untuk sumber air minum juga tidak boleh berdekatan dengan tempat pembuangan sampah
3.       Sumur gali harus ditutup dengan kawat atau pengaman lainnya. Tujuannya agar kotoran dan binatang tidak masuk ke dalam sumur. Dengan demikian, air selalu bersih dan sehat.


sumber : Ensiklopedia IPA dan Teknologi, Air. M. Zaki Ramadhani. CV Media Komunikasi, 2007.

Rabu, 21 Desember 2011

Contoh Modul Pembelajaran


kali ini saya ingin berbagi, contoh modul pembelajaran yang dulu pernah saya susun buat ambil data tugas skripsi. ini memang tidak 100% saya share ke blog, karena alasan tertentu. tetapi mungkin bisa sedikit membantu, walaupun jauh dari kesempurnaan. mg2 bermanfaat....


EKOSISTEM
Apakah ekosistem itu?
Menurut Dzaki Ramli (1989: 17), ekosistem merupakan suatu kesatuan antara organisme-organisme dengan lingkungan abiotik lain yang akan saling mempengaruhi sehingga menghasilkan suatu sistem yang stabil dimana terjadi pertukaran materi di antara makhluk hidup dan lingkungannya. Menurut Soemarwoto (1985) bahwa ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Nah, dalam ekosistem pasti kalian pernah mendengar istilah-istilah yang sering kita jumpai di lingkungan.
sebelum kalian melanjutkan materi berikutnya, coba ingat lagi istilah-istilah dalam ekosistem berikut ini:

Berikut ini istilah-istilah ekosistem, carilah apa pengertiannya:
1)      Produsen 
2)      Konsumen 
3)      Dekomposer
4)   Rantai Makanan (Food Chain)
5)   Jaring-jaring Makanan (web chain)
6)   Habitat
7)   Komunitas
8)   Individu
9)   Populasi
 
  1. KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM
Segala sesuatu yang menyusun suatu ekosistem dinamakan komponen ekosistem. Para ahli mengemukakan ada dua komponen utama dalam ekosistem:
  1. Komponen abotik (non living) dan,
  2. Komponen biotik atau makhluk hidup.
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh besar terhadap ekosistem itu sendiri. Komponen abiotik berpengaruh terhadap komponen biotik. Bila komponen abiotik berubah maka akan terjadi perubahan komponen biotik. Misalnya, dalam air sungai yang tercemar limbah akan berpengaruh pada keberadaan plankton yang hidup di sungai tersebut, bila jumlah plankton berkurang maka hewan-hewan seperti ikan yang menggunakan plankton sebagai makanannya pun akan berkurang, begitu seterusnya akan berakibat pula pada manusia. Ada dua faktor utama dalam komponen abiotik, yaitu faktor fisik dan faktor kimiawi.

Ekosistem Perairan
 
Ekosistem perairan air tawar dibagi menjadi dua jenis, yaitu ekosistem air mengalir (lotik) dan ekosistem air tergenang (lentik).
Berdasarkan bentuk kehidupannya organisme perairan dibagi menjadi:
  1. Bentos, yaitu kelompok organisme yang mendiami dasar perairan. Organisme ini mungkin hidup melekat di bau atau membenamkan diri di dalam endapan.
  2. Perifiton, yaitu organisme baik tanaman atau hewan yang menonjol dari dasar.
  3. Plankton, yaitu organisme mengapung yang gerakannya mengikuti arus. Terdiri dari fitoplankton dan zooplankton.
  4. Nekton, yaitu organisme yang dapat berenang karena kemauan sendiri misalnya ikan.
  5. Neuston, yaitu organisme yang berenang atau beristirahat dipermukaan.

Ekosistem danau ditandai oleh adanya bagian perairan yang dalam sehingga tumbuh-tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini. Berbeda dengan ekosistem kolam yang tidak dalam (kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua  bagian perairan.
Danau yang luas seperti danau Toba di Sumatra dapat berombak karena memungkinkan angin untuk bertiup di sepanjang permukaan air yang luas sehingga menciptakan ombak itu. Danau terjadi karena glacier, tanah longsor yang membendung lembah, pelarutan mineral tertentu dalam tanah sehingga permukaan tanah menurun membentuk cekungan. Danau juga dapat dibentuk oleh kawah gunung api yang sudah mati atau gobah yang terbentuk di pinggir laut.

Ekosistem danau mempunyai tiga zona yakni:
1.     Zona litoral, yakni bagian yang dangkal di mana sinar matahari dapat menembus sampai ke dasar perairan;
2.     Zona limnetik, yakni bagian perairan yang terbuka yang terlalu dalam untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan berakar, tetapi masih memungkinkan sinar matahari menembus lapisan ini untuk digunakan fotosintetis tumbuh-tumbuhan air; dan
3.    Zona atau lapisan profundal, yakni lapisan di bawahnya di mana sinar matahari tidak tidak dapat menembus.
Zona-zona limnetik dan profundal tidak terdapat pada ekosistem kolam. Pada zona litoral hidup tumbuhan apung (terutama fitoplankton) dan tumbuhan berakar. Banyak kelompok hewan hidup di zona ini. Pada zona limnetik hidup fitoplankton dan zooplankton seperti di atas, ganggang hijau dan hijau biru, Copepoda, Cladocera dan banyak lagi. Sebagian besar ikan hidup di zona ini. Pada lapisan profundal hidup bakteri anaerobik dan fungsi, cacing nematoda, keong dan beberapa jenis ikan.
Waduk-waduk yang dibangun oleh manusia seperti waduk Ir. Sutami, Jatiluhur dan Saguling merupakan danau buatan. Danau-danau ini banyak digunakan untuk budidaya ikan dengan karamba. Pada saat-saat tertentu terjadi kematian ikan secara massal, dan sedang diteliti penyebabnya.
Dari perspektif ekologis, lautan dapat dibagi-bagi menjadi daerah neritik diatas paparan benua (continental shelf) dan kedalaman-kedalaman oseanik atau laut (oceania depths) yang terletak setelah paparan benua yang relatif dangkal. Bagian daerah neritik yang terletak di lepas pantai disebut zona litoral. Karena arusnya dan penetrasi sinar matahari penuh yang dimungkinkan oleh kedangkalannya, zona litoral sangat kaya akan hewan dan tumbuhan. Lebih dekat lagi dengan pantai daripada zona litoral adalah zona antarpasang (intertidal zone, zona pasang surut), yang terjadi secara periodik tertutup oleh air saat pasang naik dan terbuka saat pasang surut. Kedalaman-kedalaman laut dibagi menjadi zona pelagik yang kaya plankton dan zona abisal yang lebih dalam lagi.

2.     ALIRAN ENERGI

Makhluk hidup pasti memerlukan materi dan energi. Tiap-tiap makhluk hidup memiliki kebutuhan materi dan energi yang tidak sama.
Suatu organisme yang berada dan dekat permukaan bumi ini terus menerus menerima sinar matahari dan radiasi panas bergelombang panjang dari permukaan matahari tersebut. Faktor-faktor biotik dan abiotik ini mempengaruhi iklim lingkungan (temperatur, penguapan air, gerakan udara, dan air), tetapi hanya sedikit dari bagian radiasi penyinaran matahari yang dapat diubah oleh proses fotosintesis menjadi energi bagi komponen-komponen biotik pada suatu ekosistem.
Keanekaragaman dalam kehidupan pada ekosistem tergantung pada aliran tenaga dari makhluk hidup yang satu pada makhluk hidup lainnya dimana materi ini beredar di dalam ekosistem. Energi dari sinar matahari yang tersimpan dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dipergunakan sebagai tenaga bagi kehidupan dan dipakai organisme hanya sekali saja dan kemudian diubah menjadi bahan dan diradiasikan kembali ke dalam ekosistem. Dengan kata lain, air, karbon, nitrogen, dan material lainnya yang membentuk komposisi makhluk hidup dipakai terus menerus. Aliran dan sirkulasi tenaga dari materi ini merupakan dua asas penting dalam ekologi dan digunakan secara seimbang pada seluruh lingkungan dan semua organisme, termasuk manusia.
Energi bergerak melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai (jaring-jaring) makanan, di mana terdapat yang memakan, yang dimakan, dan kombinasi keduanya.
Contoh1: seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin digerogoti oleh spesies-spesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan fungi, sehingga bagian-bagian bangkai yang tidak dapat dimakan oleh burung bangkai dan gagak menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain dalam komunitas.
3.     SIKLUS BIOGEOKIMIA

Penyusun komponen biotik dan abiotik pasti terkandung unsur kimia. Hal itu cenderung akan membentuk daur di alam dengan pola khusus: lingkungan - organisme - lingkungan, dan daur ini dikenal sebagai daur biogeokimia.
Seiring diteruskannya energi dalam rantai makanan dari satu mata rantai ke mata rantai yang lain, kapasitasnya yang berguna untuk kerja makin berkurang sesuai dengan hukum kedua termodinamika. Panas yang terbuang pada setiap transformasi. 
Pada penghujung rantai makanan, hanya sedikit energi yang tersisa, atau malah tidak sama sekali, sehingga tak mungkin terjadi pendauran ulang (recycling). Di sisi lain, tidak ada zat yang hilang saat diteruskan dari satu komponen ke komponen lain dalam ekosistem, lewatnya molekul-molekul organik dan unit-unit unsurnya sepanjang rantai makanan dapat diistilahkan sebagai suatu siklus atau daur. 
Pada umumnya, ahli-ahli ekologi mengikuti atom-atom spesifik melalui suatu siklus, misalnya karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta nasib-nasib yang dialami atom-atom tersebut saat melalui rantai makanan, masuk ke lingkungan lalu kembali lagi ke dalam komunitas.
  • Sumber :
1.     Eko Setyaningsih. 2007. Sains Biologi X SMA/ MA. Jakarta: Sinar Grafika
2.   Slamet Prawirohartono & Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1 SMA/ MA Kelas X. Jakarta: PT Bumi Aksara. 


Selasa, 20 Desember 2011

Membiasakan Diri Berakhlak Mulia

Assalamu'alaikum semua....kali ini saya coba mempostingkan beberapa gambar sederhana yang saya buat dengan CorelDraw. Moga2 pesan yang ingin saya sampaikan bisa diterima dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin....
SENANGNYA BERBUAT BAIK




Senin, 19 Desember 2011

Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungan


DRESSING FOR DINNER
Berbagai Bentuk Pertahanan Hewan

Di alam, untuk kelangsungan hidupnya hewan melakukan pertahanan dengan bermacam-macam perilaku yang khas tiap spesies. Pertahanan mereka antara lain dengan: memangsa, menggunakan strategi, dan menghindar dari bahaya atau pemangsa.
Penyamaran, pengecohan, kejutan dan racun merupakan suatu upaya yang di lakukan hewan dalam rangka pertahanan diri yaitu untuk memangsa dan menghindar. Semua itu dilakukan dalam rangka untuk kelangsungan hidup mereka. Kebanyakan hewan-hewan melakukan penyamaran bertujuan untuk membuat dirinya tidak terlihat. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut berdasarkan hasil resume dari tayangan VCD “Dressing For Dinner” yang saya dapatkan dari mata kuliah Etologi. Selamat membaca!!!!
Ada beberapa cara/motif penyamaran yang dilakukan oleh beberapa hewan diantarnya:
  1. Counter shading
Hewan yang menggunakan strategi ini adalah antara lain:
-    Singa yang memiliki warna kulit coklat dengan bintik hitam, pada siang hari mengintai mangsanya di balik semak-semak ilalang. Dalam hal ini ilalang digunakan singa sebagai kenauangan. Bentuk dan warna bulu akan disamarkan oleh ilalang sehingga garis tubuh singa menyatu dengan alam yakni ilalang dan calon mangsa akan berubah persepsi bahwa itu bukan singa sehingga singa akan dengan mudah memangsanya.
-    Burung Tomigan, dia mempunyai wana bulu yang hampir sama dengan keadaan semak di sekitarnya, sehingga ketika ada pemangsa yang datang dia tidak akan terlihat oleh pemangsa.
  1. Ilusi optik
Contoh hewan yang memiliki pertahanan dengan ilusi optik yaitu kuda zebra, hewan ini memiliki kulit bergaris-garis hitam putih, pada waktu berlari mengejar mangsa atau menghindari bahaya, garis-garis di tubuhnya akan mengelabui hewan lain.
  1. Mengubah struktur tubuh
Strategi ini dilakukan dengan mengubah dirinya menjadi tidak kelihatan sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Misalnya:
-    Naga laut, untuk pertahanan dirinya maka naga laut ini secara genetis akan menyerupai Sargasum, sehingga dia akan terhindar dari pemangsaan.
- Kepiting hermut, kepiting ini suka berdandan atau beraksesoris misalnya menyamar dengan menggunakan kerang atau ranting. Penyamaran dilakukan sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
  1. Mengubah perilaku, yaitu dengan pura-pura mati (Tonatosis) dan membesarkan tubuh
(a)   Pura-pura mati (Tonatosis)
-    Kehidupan di gurun menuntut serangga untuk lebih berhati-hati jika dia tidak ingin dimangsa oleh pemangsa yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari dirinya. Hal ini terjadi pada serangga Biru, ketika dai bertemu muka dengan reptil bercula, maka dia akan berura-pura mati sehingga pemangsa mempunyai pemikiran rasanya tidak enak.
-    Katak air juga melakukan hal serupa agar terhindar dari mangsanya. Strategi ini dilakukan tentu saja tidak ditujukan kepada hewan pemakan bangkai (Coprapogus / Scavenger
(b)   Membesarkan tubuh
Ketika ada ular yang datang maka dengan cekatan katak akan membesarkan tubunnya sehingga seolah-olah ular melihat katak yang lebih besar. Dengan begitu ular akan lewat tanpa memangsanya.
  1. Criptic coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan menyembunyikan warna dasarnya atau menyamarkan pigmen yang mencolok. Strategi ini antara lain ditunjukkan oleh:
-    Kelinci gurun mempunyai warna kulit yang menyerupai ranting di salju, sehingga jika dia berada di dekat ranting maka ia akan aman dari pemangsa, tetapi jika dia jauh maka dia akan terlihat oleh pemangsa dan akan di kejar.
-    Ulat menyamarkan diri dengan merubah warna tubuhnya menyerupai kotoran burung.
-    Belalang Orchid menyamarkan dirinya dengan menyerupai warna bunga orchid warna putih, sehingga jika ada mangsa yang datang tidak akan tahu keberadaannya.
 
  1. Apocematik coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan mengumpulkan warna, dengan memperlihatkan warna-warna aslinya yang menyolok. Biasanya digunakan sebagai warna peringatan (warning signal). Contohnya:
-    Ulat, jika dalam kelompok biasanya bergerombol akan menunjukkan warna aslinya yang mencolok sebagai peringatan bahwa mereka beracun.
 
-    Lebah memiliki warna mencolok, merah dan kuning. Pigmen pada lebah ini digunakan sebagai warna peringatan bahwa lebah tersebut beracun.
Selain yang dicontohkan di atas masih ada bermacam-macam strategi yang digunakan oleh berbagai hewan dalam rangka pertahanan diri, antara lain sebagai berikut:
a)   Kepiting
Mempunyai mata yang berfungsi untuk mengawasi pemangsa tertentu, dan kulit yang keras untuk menghindari gigitan pemangsa.
b)   Octopus
Tidak mempunyai kulit keras dan tulang (Avertebrata), datang dengan tiba-tiba dan meremas mangsa yaitu kepiting dan menghusap isi dari kulit kerasnya. Mempunyai struktur tubuh yang mampu bersembunyi berputar dan mengambil. Mulutnya mampu menghancurkan berbagai macam kulit keras.
c)   Udang Mantis
Jika diserang pemangsa dia mampu bersembunyi dan mengelak dan dia juga mempunyai cakar yang besar seperti palu yang berfungsi untuk membuka kulit.
d)    Ubur-Ubur, termasuk keluarga Octopus, membuat dirinya tidak terlihat ketika ada pemangsa yang datang.
e)  Bunglon merubah warna tubuh sesuai dengan keadaan lingkungan, menggerakkan pigmen warna sama cepatnya dengan gerakan otot. Bunglon menyedot warna dasar dengan mata kemudian menyamakan dengan wana kulit sehingga dia terhindar dari pemangsa
f)    Ubur-ubur. Mengganti warna dan mempunyai tekstur kulit yang bisa berubah sekeras karang dan selembut tangan.
g)   Salamander. Membuat jera musuhnya dengan rasa yang tidak enak.
h) Serangga ranting. Berpura-pura menjadi semut beracun bahkan dia menggulung ekornya sehingga mirip dengan perut semut.
i)    Ikan hitam putih membersihkan sisa makanan ikan koral, tetapi ada ikan yang persis dengan ikan hitam putih mengunakan kesempatan dengan tandanya yang sama, tapi dia akan menggigit ikan koral.
j)    Kura-kura penggigit.
Memancing ikan dengan lidahnya yang bergerak-gerak seperti makanan ikan, sehingga ketika ada ikan yang datang dan tertipu akan segera di lahapnya.
k)   Kunang-kunang
Menggunakan cahaya sebagai umpan, ketika betina brcahaya maka jantan akan datang ke cahaya itu, semua yang menarik bisa digunakan sebagai umpan. Begitu juga ada kunang-kunang yang tertarik, karena betina memberi signal yang berbeda, sehingga ketika jantan datang maka dia harus mengerti jika betina hanya menginginkan tubuhnya.
l)    Gertakan merupakan suatu cara untuk mengindar biasa digunakan untuk pemangsa yang sangat lemah. Misalnya, suara katak dapat digunakan sebagai gertakan. Kadal Australia berdesis, berlari dan berteriak dan berlari.
m)  Ikan pemanah
Ikan pemanah menggunakan mulutnya untuk menembak jatuh serangga. Ikan ini menembak dengan air seperti halnya menyemprotkan pistol air ke mangsanya.