Senin, 19 Desember 2011

Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungan


DRESSING FOR DINNER
Berbagai Bentuk Pertahanan Hewan

Di alam, untuk kelangsungan hidupnya hewan melakukan pertahanan dengan bermacam-macam perilaku yang khas tiap spesies. Pertahanan mereka antara lain dengan: memangsa, menggunakan strategi, dan menghindar dari bahaya atau pemangsa.
Penyamaran, pengecohan, kejutan dan racun merupakan suatu upaya yang di lakukan hewan dalam rangka pertahanan diri yaitu untuk memangsa dan menghindar. Semua itu dilakukan dalam rangka untuk kelangsungan hidup mereka. Kebanyakan hewan-hewan melakukan penyamaran bertujuan untuk membuat dirinya tidak terlihat. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut berdasarkan hasil resume dari tayangan VCD “Dressing For Dinner” yang saya dapatkan dari mata kuliah Etologi. Selamat membaca!!!!
Ada beberapa cara/motif penyamaran yang dilakukan oleh beberapa hewan diantarnya:
  1. Counter shading
Hewan yang menggunakan strategi ini adalah antara lain:
-    Singa yang memiliki warna kulit coklat dengan bintik hitam, pada siang hari mengintai mangsanya di balik semak-semak ilalang. Dalam hal ini ilalang digunakan singa sebagai kenauangan. Bentuk dan warna bulu akan disamarkan oleh ilalang sehingga garis tubuh singa menyatu dengan alam yakni ilalang dan calon mangsa akan berubah persepsi bahwa itu bukan singa sehingga singa akan dengan mudah memangsanya.
-    Burung Tomigan, dia mempunyai wana bulu yang hampir sama dengan keadaan semak di sekitarnya, sehingga ketika ada pemangsa yang datang dia tidak akan terlihat oleh pemangsa.
  1. Ilusi optik
Contoh hewan yang memiliki pertahanan dengan ilusi optik yaitu kuda zebra, hewan ini memiliki kulit bergaris-garis hitam putih, pada waktu berlari mengejar mangsa atau menghindari bahaya, garis-garis di tubuhnya akan mengelabui hewan lain.
  1. Mengubah struktur tubuh
Strategi ini dilakukan dengan mengubah dirinya menjadi tidak kelihatan sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Misalnya:
-    Naga laut, untuk pertahanan dirinya maka naga laut ini secara genetis akan menyerupai Sargasum, sehingga dia akan terhindar dari pemangsaan.
- Kepiting hermut, kepiting ini suka berdandan atau beraksesoris misalnya menyamar dengan menggunakan kerang atau ranting. Penyamaran dilakukan sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
  1. Mengubah perilaku, yaitu dengan pura-pura mati (Tonatosis) dan membesarkan tubuh
(a)   Pura-pura mati (Tonatosis)
-    Kehidupan di gurun menuntut serangga untuk lebih berhati-hati jika dia tidak ingin dimangsa oleh pemangsa yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari dirinya. Hal ini terjadi pada serangga Biru, ketika dai bertemu muka dengan reptil bercula, maka dia akan berura-pura mati sehingga pemangsa mempunyai pemikiran rasanya tidak enak.
-    Katak air juga melakukan hal serupa agar terhindar dari mangsanya. Strategi ini dilakukan tentu saja tidak ditujukan kepada hewan pemakan bangkai (Coprapogus / Scavenger
(b)   Membesarkan tubuh
Ketika ada ular yang datang maka dengan cekatan katak akan membesarkan tubunnya sehingga seolah-olah ular melihat katak yang lebih besar. Dengan begitu ular akan lewat tanpa memangsanya.
  1. Criptic coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan menyembunyikan warna dasarnya atau menyamarkan pigmen yang mencolok. Strategi ini antara lain ditunjukkan oleh:
-    Kelinci gurun mempunyai warna kulit yang menyerupai ranting di salju, sehingga jika dia berada di dekat ranting maka ia akan aman dari pemangsa, tetapi jika dia jauh maka dia akan terlihat oleh pemangsa dan akan di kejar.
-    Ulat menyamarkan diri dengan merubah warna tubuhnya menyerupai kotoran burung.
-    Belalang Orchid menyamarkan dirinya dengan menyerupai warna bunga orchid warna putih, sehingga jika ada mangsa yang datang tidak akan tahu keberadaannya.
 
  1. Apocematik coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan mengumpulkan warna, dengan memperlihatkan warna-warna aslinya yang menyolok. Biasanya digunakan sebagai warna peringatan (warning signal). Contohnya:
-    Ulat, jika dalam kelompok biasanya bergerombol akan menunjukkan warna aslinya yang mencolok sebagai peringatan bahwa mereka beracun.
 
-    Lebah memiliki warna mencolok, merah dan kuning. Pigmen pada lebah ini digunakan sebagai warna peringatan bahwa lebah tersebut beracun.
Selain yang dicontohkan di atas masih ada bermacam-macam strategi yang digunakan oleh berbagai hewan dalam rangka pertahanan diri, antara lain sebagai berikut:
a)   Kepiting
Mempunyai mata yang berfungsi untuk mengawasi pemangsa tertentu, dan kulit yang keras untuk menghindari gigitan pemangsa.
b)   Octopus
Tidak mempunyai kulit keras dan tulang (Avertebrata), datang dengan tiba-tiba dan meremas mangsa yaitu kepiting dan menghusap isi dari kulit kerasnya. Mempunyai struktur tubuh yang mampu bersembunyi berputar dan mengambil. Mulutnya mampu menghancurkan berbagai macam kulit keras.
c)   Udang Mantis
Jika diserang pemangsa dia mampu bersembunyi dan mengelak dan dia juga mempunyai cakar yang besar seperti palu yang berfungsi untuk membuka kulit.
d)    Ubur-Ubur, termasuk keluarga Octopus, membuat dirinya tidak terlihat ketika ada pemangsa yang datang.
e)  Bunglon merubah warna tubuh sesuai dengan keadaan lingkungan, menggerakkan pigmen warna sama cepatnya dengan gerakan otot. Bunglon menyedot warna dasar dengan mata kemudian menyamakan dengan wana kulit sehingga dia terhindar dari pemangsa
f)    Ubur-ubur. Mengganti warna dan mempunyai tekstur kulit yang bisa berubah sekeras karang dan selembut tangan.
g)   Salamander. Membuat jera musuhnya dengan rasa yang tidak enak.
h) Serangga ranting. Berpura-pura menjadi semut beracun bahkan dia menggulung ekornya sehingga mirip dengan perut semut.
i)    Ikan hitam putih membersihkan sisa makanan ikan koral, tetapi ada ikan yang persis dengan ikan hitam putih mengunakan kesempatan dengan tandanya yang sama, tapi dia akan menggigit ikan koral.
j)    Kura-kura penggigit.
Memancing ikan dengan lidahnya yang bergerak-gerak seperti makanan ikan, sehingga ketika ada ikan yang datang dan tertipu akan segera di lahapnya.
k)   Kunang-kunang
Menggunakan cahaya sebagai umpan, ketika betina brcahaya maka jantan akan datang ke cahaya itu, semua yang menarik bisa digunakan sebagai umpan. Begitu juga ada kunang-kunang yang tertarik, karena betina memberi signal yang berbeda, sehingga ketika jantan datang maka dia harus mengerti jika betina hanya menginginkan tubuhnya.
l)    Gertakan merupakan suatu cara untuk mengindar biasa digunakan untuk pemangsa yang sangat lemah. Misalnya, suara katak dapat digunakan sebagai gertakan. Kadal Australia berdesis, berlari dan berteriak dan berlari.
m)  Ikan pemanah
Ikan pemanah menggunakan mulutnya untuk menembak jatuh serangga. Ikan ini menembak dengan air seperti halnya menyemprotkan pistol air ke mangsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar