kali ini saya ingin berbagi, contoh modul pembelajaran yang dulu pernah saya susun buat ambil data tugas skripsi. ini memang tidak 100% saya share ke blog, karena alasan tertentu. tetapi mungkin bisa sedikit membantu, walaupun jauh dari kesempurnaan. mg2 bermanfaat....
EKOSISTEM
Apakah ekosistem itu?
Menurut Dzaki Ramli (1989: 17), ekosistem merupakan suatu
kesatuan antara organisme-organisme dengan lingkungan abiotik lain yang akan
saling mempengaruhi sehingga menghasilkan suatu sistem yang stabil dimana
terjadi pertukaran materi di antara makhluk hidup dan lingkungannya. Menurut
Soemarwoto (1985) bahwa ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Nah, dalam ekosistem pasti
kalian pernah mendengar istilah-istilah yang sering kita jumpai di lingkungan.sebelum kalian melanjutkan materi berikutnya, coba ingat lagi istilah-istilah dalam ekosistem berikut ini:
Berikut ini istilah-istilah ekosistem, carilah apa pengertiannya:
1)
Produsen
2) Konsumen
3)
Dekomposer
4) Rantai Makanan (Food Chain)
5) Jaring-jaring Makanan (web chain)
6) Habitat
7) Komunitas
8) Individu
9) Populasi
- KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM
Segala sesuatu yang menyusun
suatu ekosistem dinamakan komponen ekosistem. Para
ahli mengemukakan ada dua komponen utama dalam ekosistem:
- Komponen abotik (non living) dan,
- Komponen biotik atau makhluk hidup.
Dalam suatu ekosistem,
komponen abiotik berpengaruh besar terhadap ekosistem itu sendiri. Komponen abiotik
berpengaruh terhadap komponen biotik. Bila komponen abiotik berubah maka akan
terjadi perubahan komponen biotik. Misalnya, dalam air sungai yang tercemar
limbah akan berpengaruh pada keberadaan plankton yang hidup di sungai tersebut,
bila jumlah plankton berkurang maka hewan-hewan seperti ikan yang menggunakan
plankton sebagai makanannya pun akan berkurang, begitu seterusnya akan
berakibat pula pada manusia. Ada
dua faktor utama dalam komponen abiotik, yaitu faktor fisik dan faktor kimiawi.
Berdasarkan bentuk
kehidupannya organisme perairan dibagi menjadi:
- Bentos, yaitu kelompok organisme yang mendiami dasar perairan. Organisme ini mungkin hidup melekat di bau atau membenamkan diri di dalam endapan.
- Perifiton, yaitu organisme baik tanaman atau hewan yang menonjol dari dasar.
- Plankton, yaitu organisme mengapung yang gerakannya mengikuti arus. Terdiri dari fitoplankton dan zooplankton.
- Nekton, yaitu organisme yang dapat berenang karena kemauan sendiri misalnya ikan.
- Neuston, yaitu organisme yang berenang atau beristirahat dipermukaan.
Ekosistem
danau ditandai oleh adanya bagian perairan yang dalam sehingga tumbuh-tumbuhan
berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini. Berbeda dengan ekosistem kolam yang
tidak dalam (kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang memungkinkan
tumbuh-tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan.
Danau
yang luas seperti danau Toba di Sumatra dapat berombak karena memungkinkan
angin untuk bertiup di sepanjang permukaan air yang luas sehingga menciptakan
ombak itu. Danau terjadi karena glacier,
tanah longsor yang membendung lembah, pelarutan mineral tertentu dalam tanah
sehingga permukaan tanah menurun membentuk cekungan. Danau juga dapat dibentuk
oleh kawah gunung api yang sudah mati atau gobah yang terbentuk di pinggir
laut.
Ekosistem
danau mempunyai tiga zona yakni:
1.
Zona litoral, yakni bagian yang dangkal di
mana sinar matahari dapat menembus sampai ke dasar perairan;
2.
Zona limnetik, yakni bagian perairan yang
terbuka yang terlalu dalam untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan berakar, tetapi
masih memungkinkan sinar matahari menembus lapisan ini untuk digunakan
fotosintetis tumbuh-tumbuhan air; dan
3. Zona atau lapisan profundal, yakni lapisan di
bawahnya di mana sinar matahari tidak tidak dapat menembus.
Zona-zona limnetik dan profundal tidak terdapat
pada ekosistem kolam. Pada zona litoral hidup tumbuhan apung (terutama
fitoplankton) dan tumbuhan berakar. Banyak kelompok hewan hidup di zona ini.
Pada zona limnetik hidup fitoplankton dan zooplankton seperti di atas, ganggang
hijau dan hijau biru, Copepoda, Cladocera dan banyak lagi. Sebagian
besar ikan hidup di zona ini. Pada lapisan profundal hidup bakteri anaerobik
dan fungsi, cacing nematoda, keong dan beberapa jenis ikan.
Waduk-waduk
yang dibangun oleh manusia seperti waduk Ir. Sutami, Jatiluhur dan Saguling
merupakan danau buatan. Danau-danau ini banyak digunakan untuk budidaya ikan
dengan karamba. Pada saat-saat tertentu terjadi kematian ikan secara massal,
dan sedang diteliti penyebabnya.
Dari perspektif ekologis, lautan dapat dibagi-bagi menjadi daerah neritik
diatas paparan benua (continental shelf) dan kedalaman-kedalaman oseanik
atau laut (oceania depths) yang terletak setelah paparan benua yang
relatif dangkal. Bagian daerah neritik yang terletak di lepas pantai disebut zona
litoral. Karena arusnya dan penetrasi sinar matahari penuh yang
dimungkinkan oleh kedangkalannya, zona litoral sangat kaya akan hewan dan
tumbuhan. Lebih dekat lagi dengan pantai daripada zona litoral adalah zona
antarpasang (intertidal zone, zona pasang surut), yang terjadi secara
periodik tertutup oleh air saat pasang naik dan terbuka saat pasang surut.
Kedalaman-kedalaman laut dibagi menjadi zona pelagik yang kaya plankton
dan zona abisal yang lebih dalam lagi.
2.
ALIRAN ENERGI
Makhluk hidup
pasti memerlukan materi dan energi. Tiap-tiap makhluk hidup memiliki kebutuhan
materi dan energi yang tidak sama.
Suatu organisme yang berada
dan dekat permukaan bumi ini terus menerus menerima sinar matahari dan radiasi
panas bergelombang panjang dari permukaan matahari tersebut. Faktor-faktor
biotik dan abiotik ini mempengaruhi iklim lingkungan (temperatur, penguapan
air, gerakan udara, dan air), tetapi hanya sedikit dari bagian radiasi
penyinaran matahari yang dapat diubah oleh proses fotosintesis menjadi energi
bagi komponen-komponen biotik pada suatu ekosistem.
Keanekaragaman dalam
kehidupan pada ekosistem tergantung pada aliran tenaga dari makhluk hidup yang
satu pada makhluk hidup lainnya dimana materi ini beredar di dalam ekosistem.
Energi dari sinar matahari yang tersimpan dalam jaringan tumbuh-tumbuhan
dipergunakan sebagai tenaga bagi kehidupan dan dipakai organisme hanya sekali
saja dan kemudian diubah menjadi bahan dan diradiasikan kembali ke dalam
ekosistem. Dengan kata lain, air, karbon, nitrogen, dan material lainnya yang
membentuk komposisi makhluk hidup dipakai terus menerus. Aliran dan sirkulasi
tenaga dari materi ini merupakan dua asas penting dalam ekologi dan digunakan
secara seimbang pada seluruh lingkungan dan semua organisme, termasuk manusia.
Energi bergerak
melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan
suatu rantai (jaring-jaring) makanan, di mana terdapat yang memakan, yang
dimakan, dan kombinasi keduanya.
Contoh1: seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin digerogoti oleh
spesies-spesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang
tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan fungi, sehingga
bagian-bagian bangkai yang tidak dapat dimakan oleh burung bangkai dan gagak
menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain dalam komunitas.
3.
SIKLUS
BIOGEOKIMIA
Penyusun komponen biotik dan
abiotik pasti terkandung unsur
kimia. Hal itu cenderung akan membentuk daur di alam dengan pola khusus:
lingkungan - organisme - lingkungan, dan daur
ini dikenal sebagai daur biogeokimia.
Seiring diteruskannya energi dalam rantai
makanan dari satu mata rantai ke mata rantai yang lain, kapasitasnya yang
berguna untuk kerja makin berkurang sesuai dengan hukum kedua termodinamika.
Panas yang terbuang pada setiap transformasi.
Pada penghujung rantai makanan,
hanya sedikit energi yang tersisa, atau malah tidak sama sekali, sehingga tak
mungkin terjadi pendauran ulang (recycling). Di sisi lain, tidak ada zat
yang hilang saat diteruskan dari satu komponen ke komponen lain dalam ekosistem, lewatnya molekul-molekul organik dan unit-unit unsurnya sepanjang rantai
makanan dapat diistilahkan sebagai suatu siklus atau daur.
Pada umumnya,
ahli-ahli ekologi mengikuti atom-atom spesifik melalui suatu siklus, misalnya
karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta nasib-nasib yang dialami
atom-atom tersebut saat melalui rantai makanan, masuk ke lingkungan lalu
kembali lagi ke dalam komunitas.
- Sumber :
1.
Eko Setyaningsih. 2007. Sains Biologi X
SMA/ MA. Jakarta:
Sinar Grafika
2. Slamet Prawirohartono & Sri Hidayati.
2007. Sains Biologi 1 SMA/ MA Kelas X. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar