DRESSING FOR DINNER
Berbagai
Bentuk Pertahanan Hewan
Di alam, untuk kelangsungan
hidupnya hewan melakukan pertahanan dengan bermacam-macam perilaku yang khas
tiap spesies. Pertahanan mereka antara lain dengan: memangsa, menggunakan
strategi, dan menghindar dari bahaya atau pemangsa.
Penyamaran,
pengecohan, kejutan dan racun merupakan suatu upaya yang di lakukan hewan dalam
rangka pertahanan diri yaitu untuk memangsa dan menghindar. Semua itu dilakukan
dalam rangka untuk kelangsungan hidup mereka. Kebanyakan hewan-hewan melakukan
penyamaran bertujuan untuk membuat dirinya tidak terlihat. Di
bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut berdasarkan hasil resume dari tayangan
VCD “Dressing For Dinner” yang saya
dapatkan dari mata kuliah Etologi. Selamat membaca!!!!
Ada beberapa cara/motif penyamaran yang dilakukan oleh
beberapa hewan diantarnya:
- Counter shading
Hewan yang menggunakan strategi ini adalah antara lain:
-
Singa yang memiliki warna kulit coklat dengan
bintik hitam, pada siang hari mengintai mangsanya di balik semak-semak ilalang.
Dalam hal ini ilalang digunakan singa sebagai kenauangan. Bentuk dan warna bulu
akan disamarkan oleh ilalang sehingga garis tubuh singa menyatu dengan alam yakni
ilalang dan calon mangsa akan berubah persepsi bahwa itu bukan singa sehingga
singa akan dengan mudah memangsanya.
-
Burung
Tomigan, dia mempunyai wana bulu yang hampir sama dengan keadaan semak di
sekitarnya, sehingga ketika ada pemangsa yang datang dia tidak akan terlihat
oleh pemangsa.
- Ilusi optik
Contoh
hewan yang memiliki pertahanan dengan ilusi optik yaitu kuda zebra, hewan ini
memiliki kulit bergaris-garis hitam putih, pada waktu berlari mengejar mangsa
atau menghindari bahaya, garis-garis di tubuhnya akan mengelabui hewan lain.
- Mengubah struktur tubuh
Strategi ini dilakukan dengan mengubah dirinya menjadi
tidak kelihatan sesuai dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Misalnya:
-
Naga
laut, untuk pertahanan dirinya maka naga laut ini secara genetis akan
menyerupai Sargasum, sehingga dia akan terhindar dari pemangsaan.
- Kepiting
hermut, kepiting ini suka berdandan atau beraksesoris misalnya menyamar dengan
menggunakan kerang atau ranting. Penyamaran dilakukan sesuai dengan lingkungan
sekitarnya.
- Mengubah perilaku, yaitu dengan pura-pura mati (Tonatosis) dan membesarkan tubuh
(a) Pura-pura mati (Tonatosis)
-
Kehidupan
di gurun menuntut serangga untuk lebih berhati-hati jika dia tidak ingin dimangsa
oleh pemangsa yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari
dirinya. Hal ini terjadi pada serangga Biru, ketika dai bertemu muka dengan
reptil bercula, maka dia akan berura-pura mati sehingga pemangsa mempunyai
pemikiran rasanya tidak enak.
-
Katak
air juga melakukan hal serupa agar terhindar dari mangsanya. Strategi ini
dilakukan tentu saja tidak ditujukan kepada hewan pemakan bangkai (Coprapogus
/ Scavenger)
(b) Membesarkan tubuh
Ketika ada ular yang datang maka dengan cekatan katak
akan membesarkan tubunnya sehingga seolah-olah ular melihat katak yang lebih
besar. Dengan begitu ular akan lewat tanpa memangsanya.
- Criptic coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan menyembunyikan warna dasarnya atau menyamarkan
pigmen yang mencolok. Strategi ini antara lain ditunjukkan oleh:
-
Kelinci
gurun mempunyai warna kulit yang menyerupai ranting di salju, sehingga jika dia
berada di dekat ranting maka ia akan aman dari pemangsa, tetapi jika dia jauh maka dia akan
terlihat oleh pemangsa dan akan di kejar.
-
Ulat
menyamarkan diri dengan merubah warna tubuhnya menyerupai kotoran burung.
-
Belalang
Orchid menyamarkan dirinya dengan menyerupai warna bunga orchid warna putih,
sehingga jika ada mangsa yang datang tidak akan tahu keberadaannya.
- Apocematik coloration
Perilaku pertahanan ini dilakukan dengan mengumpulkan
warna, dengan memperlihatkan warna-warna aslinya yang menyolok. Biasanya
digunakan sebagai warna peringatan (warning signal). Contohnya:
-
Ulat, jika dalam kelompok biasanya bergerombol
akan menunjukkan warna aslinya yang mencolok sebagai peringatan bahwa mereka
beracun.
-
Lebah
memiliki warna mencolok, merah dan kuning. Pigmen pada lebah ini
digunakan sebagai warna peringatan bahwa lebah tersebut beracun.
Selain yang dicontohkan di atas masih ada bermacam-macam strategi yang digunakan oleh berbagai hewan dalam rangka pertahanan diri, antara lain sebagai berikut:
a) Kepiting
Mempunyai mata yang berfungsi untuk mengawasi pemangsa
tertentu, dan kulit yang keras untuk menghindari gigitan pemangsa.
b) Octopus
Tidak mempunyai kulit keras dan tulang (Avertebrata), datang dengan tiba-tiba
dan meremas mangsa yaitu kepiting dan menghusap isi dari kulit kerasnya. Mempunyai
struktur tubuh yang mampu bersembunyi berputar dan mengambil. Mulutnya mampu
menghancurkan berbagai macam kulit keras.
c) Udang Mantis
Jika diserang pemangsa dia mampu bersembunyi dan mengelak
dan dia juga mempunyai cakar yang besar seperti palu yang berfungsi untuk
membuka kulit.
d) Ubur-Ubur, termasuk keluarga Octopus, membuat dirinya tidak terlihat ketika ada pemangsa yang
datang.
e) Bunglon merubah warna tubuh sesuai dengan keadaan
lingkungan, menggerakkan pigmen warna sama cepatnya dengan gerakan otot.
Bunglon menyedot warna dasar dengan mata kemudian menyamakan dengan wana kulit
sehingga dia terhindar dari pemangsa
f) Ubur-ubur. Mengganti warna dan mempunyai tekstur kulit
yang bisa berubah sekeras karang dan selembut tangan.
g) Salamander. Membuat jera musuhnya dengan rasa yang tidak enak.
h) Serangga ranting. Berpura-pura menjadi semut beracun bahkan dia menggulung ekornya
sehingga mirip dengan perut semut.
i) Ikan hitam putih membersihkan sisa makanan ikan koral,
tetapi ada ikan yang persis dengan ikan hitam putih mengunakan kesempatan dengan tandanya yang sama, tapi dia akan
menggigit ikan koral.
j) Kura-kura penggigit.
Memancing ikan dengan lidahnya yang bergerak-gerak
seperti makanan ikan, sehingga ketika ada ikan yang datang dan tertipu akan
segera di lahapnya.
k) Kunang-kunang
Menggunakan cahaya sebagai umpan, ketika betina brcahaya
maka jantan akan datang ke cahaya itu, semua yang menarik bisa digunakan
sebagai umpan. Begitu juga ada kunang-kunang yang tertarik, karena betina
memberi signal yang berbeda, sehingga ketika jantan datang maka dia harus
mengerti jika betina hanya menginginkan tubuhnya.
l) Gertakan merupakan suatu cara untuk mengindar biasa
digunakan untuk pemangsa yang sangat lemah. Misalnya, suara katak dapat
digunakan sebagai gertakan. Kadal Australia berdesis, berlari dan berteriak dan
berlari.
m) Ikan pemanah
Ikan
pemanah menggunakan mulutnya
untuk menembak jatuh serangga. Ikan ini menembak dengan air seperti halnya
menyemprotkan pistol air ke mangsanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar