Bertanam Pare
Sore hari ketika aku selesai menyapu belakang rumah, aku
menemukan sesuatu yang menarik. Ternyata yang kutemukan adalah bibit tanaman
pare. Iseng-iseng aja aku foto pake kamera handphone. Bibit itu ternyata memang
sengaja ditanam oleh ibuku. Katanya kemarin pas masak oseng-oseng pare, bijinya
sengaja dibuang di belakang rumah. Karena ingin tahu, aku putuskan untuk
mengamati pertumbuhan tanaman pare ini. He..he..he3..critanya kali ini aku mau
share hasil pengamatanku di blog. Check it out……..
Ini gambar bibit pare pas aku temukan pertama kali.
Kira-kira umurnya sekitar 5 – 7 hari (kata ibuku sih..)
bibit umur 1 minggu |
Karena keterbatasan peralatan, aku tidak bisa mengukur
pH tanah, dan lain-lain yang berhubungan dengan medium tanam yang digunakan.
Yang jelas tanah dibelakang rumahku ini berwarna coklat kehitaman, struktur
tanahnya agak berpasir. Di sebelah bibit ini biasanya sering digunakan untuk
membakar limbah rumah tangga alias sampah padat. Kebanyakan sampahnya berupa
plastik, kertas, daun, dan sisa-sisa makanan.
bibit umur 2 minggu |
Oke deh sambil menunggu bibit tanaman pare tumbuh besar… aku
coba goggling info tentang tanaman pare.
Nama
Latin :
Momordica charantia
L.
Nama umum
Indonesia : Pare, paria
Inggris : balsam-pear, bitter gourd
Melayu : Peria
Vietnam : muop dang, kho qua
Thailand : mara, phakha, maha
Pilipina : ampalaya, amargoso, paria, palia
Cina : ku
gua, foo gwa
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.
Kandungan Kimia :Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.
Daun pada tumbuhan ini mengandung zat-zat : zat pahit, minyak lemak, asam damar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C
Akhirnya 2 bulan berlalu tanaman pare yang sudah
kutunggu-tunggu sudah mulai tumbuh besar dan berbunga. Karena termasuk tanaman
sulur (merambat), aku sengaja membuat jaring-jaring dari tali raffia untuk
membantu perambatan sulur tanaman.
Beberapa sudah mulai berbunga. Cantik banget….bunganya
berwarna kuning (ceria).
Oh ya…ada yang aneh dan membuatku bertanya-tanya. Tanaman
ini tidak merambat ke tiang besi yang ada di sampingnya, tetapi dia mau
merambat ke tali jemuran. Lucu ya….mungkin karena tiangnya dari besi jadi licin
dan tidak mendukung perambatan sulur kali ya…
Tumbuhnya sampai ke atas-atas atap juga lho….ni gambarnya
Akhirnya berbuah juga…..
Senengnya lihat buah pare yang udah siap panen…
Dari pengamatanku pare berbuah kira-kira sekitar 3 - 6 hari
setelah berbunga, dan sudah bisa panen tiap ± 3 minggu sekali.
Pare punya banyak manfaat yang baik buat kesehatan kita. Ni
info yang aku dapat dari berbagai sumber.
Kandungan zat berkhasiat dalan pare : Dalam ekstrak daun pare
mengandung alkohol. Ditemukan pula subtansi yang kemungkinan bersifat
hipoglikemik (sebagai penurun kadar gula darah). Ditemukan pula Damar, asam
damar, dan sedikit minyak lemak.
Buah pare bersifat mematikan cacing. Tanaman yang rasanya pahit ini
mendinginkan, membersihkan darah (buah yang belum masak), anti radang, menambah
nafsu makan, menurunkan panas, dan menyegarkan.
Manfaat Lain Tanaman Pare
a. Dapat menyembuhkan penyakit kuning
b. Memperlancar pencernaan
c. Obat malaria
d.
Dapat menurunkan kadar gula
e.
Memperlambat virus HIV-Aids
f.
Dengan kandungan vitamin C 120ml/100
gram. Pare dapat berfungsi juga menjaga kecantikan kulit.
g.
Melawan sel kanker
h. Mencegah kanker payudara
Selain buah pare, daun pare juga
mempunyai manfaat yang tidak kalah dengan buahnya:
a.
Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
b.
Membersihkan darah bagi wanita yang
baru melahirkan
c.
Dapat menurunkan panas
d.
Dapat mengeluarkan cacing kremi
e.
Dapat menyembuhkan batuk
Walaupun pare memiliki
khasiat yang luar biasa, sebaiknya jangan mengkonsumsi pare secara berlebihan,
terutama bagi wanita hamil. Menurut penelitian pada sebuah percobaan terhadap
tikus hamil, pemberian jus pare dapat menimbulkan keguguran. Sebaiknya
konsultasikan hal tersebut kepada dokter Anda.
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan kali ini,
antara lain:
·
Dari pengamatanku selama
ini, aku menemukan permasalahan baru. Misalnya, mengapa sulur tanaman pare
tidak merambat ke tiang besi yang berada di sampingnya atau berdekatan
dengannya?
·
Mungkin bila ditindak
lanjuti dengan penelitian akan lebih menarik lagi.
·
Belajar menerapkan sikap
ilmiah tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Biasanya sesorang kesulitan dalam
mencari permasalahan yang akan dibahas. Jadi mulailah dengan gejala-gejala yang
sering kita temui di lingkungan sekitar dan selanjutnya akan lebih mudah jika
kita bersungguh-sungguh mengerjakannya.
Sumber bahan
yang ada aku ambil dari :
Wikipedia.com
Terima
kasih. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar