BELAJAR DARI FILOSOFI DANDELION
Sebenarnya banyak sekali yang menarik untuk kita pelajari
dari kehidupan tumbuhan di sekitar kita. Tumbuhan baik yang berupa semak, pohon
atau rumput adalah organisme hidup seperti halnya hewan. Tumbuhan juga
mempunyai kehidupan yang kompleks. Tumbuhan harus menghadapi masalah yang sama
seperti yang dihadapi hewan sepanjang hidupnya. Jika ingin tetap hidup tumbuhan
harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tumbuhan harus saling
“berkelahi”, bersaing mencari pasangan dan menyerbu wilayah baru.
Terkadang kita jarang menyadarinya. Mungkin dikarenakan
tumbuhan hidup dalam skala waktu yang lain.
Salah satu tumbuhan yang sangat menarik bagiku adalah bunga
dandelion. Dandelion memiliki perjalanan hidup yang patut untuk kita pelajari.
Dandelion memiliki mahkota bunga berwarna kuning. Begitu
daun bunga terjatuh, kepala bunga naik selama satu atau dua minggu akan berubah
manjadi bola-bola putih yang canggih. Masing-masing rangkaian memiliki lebih
dari 100 benih calon individu baru yang akan meneruskan generasi berikutnya.
Dalam masa ini rangkaian bola-bola dandelion akan menunggu
jam hayati mereka yakni saat datangnya angin untuk memulai perjalanan baru.
Agar dapat tertiup angin, benih dandelion memerlukan peralatan khusus. Masing-masing
satu benih terpasang parasut. Alat ini sangat efisien sehingga tiupan kecil
akan membawa benih tinggi ke angkasa. Ini membuktikan bahwa tumbuhan sudah
menggunakan teknologi canggih ini jauh sebelum manusia mengenal parasut.
Dandelion merupakan jenis tumbuhan semak yang bergerombol.
Dalam sebuah padang tumbuhan yang padat, hampir tidak ada ruang untuk generasi
berikutnya. Oleh karena itu, benih harus pergi jauh dan angin akan membawanya
bermil-mil jauhnya mencari wilayah baru untuk meneruskan hidupnya.
Hal-hal yang bisa saya petik dari perjalanan bunga dandelion
antara lain:
- Warna kuning pada bunga dandelion menunjukkan keceriaan. Waktu muda mengisi hari-hari dengan keceriaan dan kegembiraan. Melakukan hal-hal yang bermanfaat sehingga membahagiakan orang-orang di sekeliling kita.
- Hidup adalah perjalanan. Untuk menempuh perjalanan jauh, bekali diri kita dengan kebaikan dan amal ibadah.
- Harapan pasti selalu ada, bukan tidak pernah tercapai. Hanya saja mungkin menunggu waktu yang tepat. Harus ada sedikit usaha, doa dan lebih bersabar seperti “jam hayati” dandelion yang menunggu tiupan angin.